Salah satu mitos yang seringkali disalah pahami oleh masyarakat awam mengenai investasi adalah investasi membutuhkan modal yang besar. Padahal faktanya adalah, investasi dapat dimulai dengan modal kecil terutama setelah kemajuan teknologi seperti ini. 

Memang, pada dasarnya apapun yang dimulai dengan modal kecil pasti menghasilkan untung yang kecil pula. Namun, Anda juga harus ingat bahwasanya investasi itu tidak cuma sekali, tapi berkali-kali. Artinya, boleh saja modal Anda kecil, tapi kalau Anda investasinya rutin ya dikit-dikit lama-lama akan jadi bukit. Nominal investasi membesar, potensi keuntungan juga bisa besar.

Lantas, apa saja instrumen investasi pemula modal kecil yang dapat dimulai dengan modal kecil namun memiliki potensi keuntungan besar? Berikut ini pembahasannya. 

1. P2P Lending

Mungkin Anda mengenal P2P Lending sebagai pinjaman online (Pinjol). Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, namun tahukah Anda kalau konsep P2P Lending sama seperti bank, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat lagi?

Yup! Sama seperti bank, lembaga ini juga terbuka kepada masyarakat yang ingin “menabung” atau “berinvestasi”. Bedanya adalah, simpanan di bank mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sementara di P2P Lending tidak. Perbedaan lainnya adalah, Di beberapa P2P Lending investor dapat menentukan sendiri pihak yang menerima pinjaman uangnya, sementara nasabah bank tinggal terima jadi. 

Besaran nilai investasi dan bervariasi tergantung dengan perusahaan P2P yang Anda gunakan. Beberapa pengguna P2P Lending bisa berinvestasi hanya dengan Rp100.000, tetapi ada juga perusahaan P2P yang membatasi minimum investasi di atas Rp1.000.000. 

Adapun mengenai potensi keuntungan investasi menggunakan jasa perusahaan ini juga bervariasi tergantung dengan pihak penerima pinjaman. Akan tetapi secara umum, tingkat imbal hasil (suku bunga) di P2P Lending akan lebih besar dibandingkan suku bunga perbankan. Hal ini supaya investor mau menanamkan modalnya menggunakan jasa perusahaan tersebut dan mengkompensasi risiko yang bisa timbul dari mitra penerima pinjaman.

Pastikan menggunakan aplikasi P2P lending yang terpercaya agar investasi Anda berjalan dengan aman. Ada banyak platform fintech P2P Lending yang menawarkan keuntungan pendanaan maksimal dan minim risiko yang bisa kamu pilih untuk pendanaan, salah satunya adalah Amartha.

Apa itu Amartha? Amartha merupakan platform layanan finansial peer-to-peer lending berbasis online. Meski sebagai platform online, namun Amartha juga mencakup layanan offline. Artinya, Amartha memiliki tim lapangan untuk mengkaji langsung kelayakan usaha dari calon peminjamnya.

Amartha berdiri sejak tahun 2010 yang awalnya sebagai lembaga keuangan mikro. Seiring dengan perkembangannya, kini Amartha menjadi fintech peer-to-peer lending yang menghubungkan langsung pengusaha mikro dengan pemilik modal secara online.

2. Reksa Dana

Instrumen investasi modal kecil yang pertama adalah reksa dana. Pasalnya, instrumen ini saat ini bisa dibeli hanya dengan modal 10 ribu saja atau 100 ribu saja tergantung dengan produknya. Tidak hanya itu, reksa dana juga bisa dibeli sampai batas nominal paling kecil, misalnya Rp11.500 jika minimal pembeliannya adalah 10 ribu.

Mari kita ambil contoh reksa dana Schroder Dynamic Balanced Fund di atas, Instrumen ini memiliki minimal pembelian sebesar Rp100.000, namun penulis bisa memasukkan order Rp115,500. Tentu hal ini akan mempermudah Anda untuk menyisihkan uang untuk investasi. Lantas, berapa sih keuntungan investasi reksa dana? Secara teoritis, besaran capital gain atau imbal hasil reksa dana di atas suku bunga deposito dan dibawah suku bunga obligasi atau potensi keuntungan saham.

Akan tetapi besar kecilnya keuntungan instrumen yang satu ini tetap tergantung dengan kondisi pasar dan kemampuan perusahaan manajer investasi dalam mengelola uang Anda. Sebagai referensi, berikut ini data potensi keuntungan reksa dana campuran di aplikasi Bibit selama satu tahun terakhir:

Dari gambar di atas terlihat bahwasanya ada reksa dana yang bisa minus. Oleh sebab itu, sebelum memilih instrumen ini, pastikan Anda membaca fund fact sheet-nya, memeriksa riwayat kerja manajer investasi dan sedikit banyak menganalisis apakah pasar komponen instrumen ini dapat membawa keuntungan.

3. Emas

Tidak hanya mampu mempercantik tampilan Anda, emas juga bisa membuat kantong Anda tebal dengan menjadikannya sebagai instrumen investasi. Investasi emas kini tidak hanya dapat dilakukan dengan cara membeli perhiasan, tetapi juga membuka rekening tabungan emas di bank maupun pegadaian. 

Salah satu kelebihan dari investasi melalui tabungan emas ini adalah Anda bisa memulainya hanya dengan Rp5.000 atau Rp100.000 kalau sudah di total dengan biaya pembukaan rekening dan penitipan emas selama 1 tahun.

Kalau Anda tetap ingin berinvestasi emas fisik, maka saat ini Antam dan perusahaan produsen emas lainnya telah menyediakan produk emas dengan berat kecil, sehingga bisa dibeli dengan harga lebih terjangkau. Berikut ini contohnya:

4. Saham

Saat ini, investasi saham tidak perlu modal besar kecuali jika Anda membeli saham yang harganya memang mahal. Hal ini karena sekarang 1 lot saham setara dengan 100 lembar dan harga saham per lembar ada yang di bawah 1.000 rupiah. Ini artinya, untuk membeli 100 lembar, modal yang dibutuhkan bisa kurang dari 100 ribu. 

Kemudahan ini tentunya berlaku dengan catatan. Bahwasanya tidak semua saham dengan harga murah berkualitas bagus, tetapi juga saham yang harganya mahal belum tentu bagus juga. Untuk menentukan bagus atau tidaknya saham, Anda harus menganalisis kondisi fundamental dan teknikal saham tersebut. Kalau kata Warren Buffett, carilah saham yang masih undervalued atau kondisi fundamentalnya lebih bagus dibandingkan harganya di pasar. 

Mengenai keuntungan investasinya, saham adalah instrumen yang lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Sebab, kondisi bisnis perusahaan dalam jangka pendek cenderung fluktuatif. Sebagai referensi, berikut ini gambaran perubahan nilai IHSG dalam 5 tahun terakhir:

5. Obligasi

Instrumen investasi modal kecil dengan untung besar yang keempat adalah obligasi. Obligasi adalah surat bukti kepemilikan utang investor kepada pemerintah, perusahaan tertentu atau lembaga swasta tertentu. 

Obligasi disebut sebagai instrumen yang dapat mendatangkan keuntungan cukup besar karena investor berhak mendapatkan kupon (suku bunga), sekaligus capital gain (selisih harga jual dan harga beli). Tidak sebagaimana saham dan reksa dana, data perkembangan harga obligasi dari tahun ke tahun sedikit susah diakses, sehingga tidak ada proyeksi yang bisa ditampilkan disini.

Modal yang dibutuhkan untuk membeli obligasi bermacam-macam. Jika Anda ingin membelinya di pasar perdana (langsung dari emiten), maka obligasi pemerintah kini bisa dibeli dengan uang minimum Rp1.000.000 saja. Akan tetapi, jika Anda membelinya di pasar sekunder (investor ketemu investor), maka instrumen ini bisa Anda beli hanya dengan 100 ribu rupiah saja.

Saat ini ada beberapa aplikasi yang menyediakan pembelian obligasi di pasar primer, ada juga aplikasi lain yang melayani pembelian dan penjualan obligasi di pasar sekunder. Silahkan dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda. 

By Pranowo