Ketagihan Pinjol? Ini Strategi Atur Utang dengan Bijak

Pinjaman online (pinjol) bisa jadi solusi cepat saat butuh dana darurat. Tapi, kalau tidak dikelola dengan baik, utang justru bisa bikin stres dan keuanganmu berantakan. Banyak orang terjebak dalam lingkaran pinjol karena minimnya perencanaan. Nah, bagaimana caranya mengatur utang agar tidak makin menumpuk?

Utang sebenarnya bukan musuh, asal kamu tahu trik mengelolanya. Dengan strategi yang tepat, cicilan bisa dibayar tanpa harus mengorbankan kebutuhan sehari-hari. Yuk, simak langkah-langkah bijak atur utang pinjol agar keuangan tetap stabil!

1. Buat Daftar Utang Secara Detail

Pertama, buat daftar semua utang yang kamu miliki, termasuk pinjol, kartu kredit, atau utang ke teman. Tulis jumlahnya, bunga per bulan, dan tenggat pembayaran. Dengan begitu, kamu bisa melihat gambaran utang secara jelas.

Kalau sudah tercatat, prioritaskan utang dengan bunga tertinggi. Pinjol biasanya punya bunga lebih besar dibanding bank. Fokus lunasi yang bunganya besar dulu supaya beban finansial tidak makin berat.

2. Gunakan Metode Snowball atau Avalanche

Metode snowball fokus pada pelunasan utang terkecil dulu agar cepat selesai. Ini bisa memberi motivasi karena utangmu berkurang satu per satu. Sementara, metode avalanche mengutamakan utang dengan bunga tertinggi untuk menghemat biaya jangka panjang.

Pilih metode yang sesuai dengan kondisi finansialmu. Kalau butuh dorongan psikologis, snowball bisa jadi pilihan. Tapi kalau mau lebih efisien, avalanche lebih menguntungkan.

3. Negosiasikan Restrukturisasi Utang

Jika cicilan terasa terlalu berat, coba hubungi penyedia pinjol atau bank untuk negosiasi. Beberapa platform pinjol cepat cair dan mudah biasanya punya opsi restrukturisasi.

Ajukan penyesuaian tenor atau pengurangan bunga. Meski tidak selalu disetujui, tidak ada salahnya mencoba. Dengan begitu, cicilan bisa lebih ringan dan kamu punya waktu lebih untuk mengatur keuangan.

4. Hindari Pinjaman Baru untuk Tutup Utang Lama

Mengambil pinjaman baru untuk menutup utang lama hanya akan memperburuk keadaan. Bunga akan menumpuk, dan kamu terjebak dalam siklus yang sulit dihentikan.

Lebih baik fokus pada penghasilan dan pengeluaran saat ini. Jika memang butuh tambahan dana, cari sumber lain seperti kerja sampingan atau jual barang tidak terpakai.

Selektif lagi dalam memilih pinjol yang aman dengan bunga yang kompetitif. Misalnya seperti Kredivo yang punya fitur cicilan 3 bulan bunga 0% untuk member Premiumnya. Jadi, benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai kebutuhan. Apalagi limitnya juga besar hingga Rp 50 juta. Sewaktu-waktu bisa digunakan juga buat dana darurat saat tabungan yang ada belum mencukupi biaya yang harus dibayarkan segera. 

5. Sisihkan Dana untuk Tabungan Darurat

Meski sedang punya utang, usahakan tetap menyisihkan dana darurat. Idealnya, dana ini bisa menutup kebutuhan 3-6 bulan. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi bergantung pada pinjol saat ada kebutuhan mendesak.

Mulai dari nominal kecil, seperti 5-10% dari penghasilan. Perlahan, tabungan ini akan jadi penyelamat saat keadaan darurat datang.

6. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting

Evaluasi pengeluaran bulanan dan identifikasi pos yang bisa dikurangi. Misalnya, langganan streaming atau makan di luar bisa dipangkas sementara waktu.

Dengan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pelunasan utang, beban finansial akan berkurang lebih cepat. Gunakan aplikasi budgeting untuk memantau pengeluaran dengan mudah. Bisa juga membuat sendiri dengan menggunakan excel atau spreadsheet. Formatnya bisa mencontoh dari template yang sudah ada atau disesuaikan lagi dengan kebutuhan masing-masing. 

7. Tambah Penghasilan dari Pekerjaan Sampingan

Jika gaji pokok tidak cukup, cari tambahan penghasilan lewat kerja sampingan. Kamu bisa jual barang bekas, jadi driver online, atau freelance sesuai skill.

Dengan pendapatan ekstra, pelunasan utang bisa lebih cepat. Selain itu, kamu juga bisa membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat.