Kenapa Gigi Anak Tumbuh Bertumpuk? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sebagai orang tua, melihat senyum ceria anak adalah kebahagiaan tersendiri. Tapi, bagaimana kalau tiba-tiba kamu menyadari bahwa gigi anak mulai tumbuh tidak beraturan atau bahkan bertumpuk? Kondisi ini bisa jadi menandakan adanya masalah dalam pertumbuhan gigi permanen. Penting untuk memahami apa penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya sejak dini. Untuk informasi lengkap, kamu bisa membaca artikel ini tentang gigi anak tumbuh bertumpuk agar tahu langkah apa yang harus dilakukan.

Gigi bertumpuk atau berlapis adalah kondisi di mana gigi permanen tidak tumbuh sejajar dengan gigi lainnya, melainkan saling menumpuk atau tumbuh miring. Masalah ini tidak hanya berpengaruh pada penampilan anak, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan mulut secara keseluruhan, seperti kesulitan mengunyah, berbicara, hingga risiko karies yang lebih tinggi.

Apa Penyebab Gigi Anak Bertumpuk?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gigi anak tumbuh bertumpuk:

  1. Rahang Kecil atau Sempit
    Salah satu penyebab paling umum adalah ukuran rahang yang kecil sehingga tidak cukup ruang untuk gigi permanen tumbuh sejajar. Akibatnya, gigi yang datang belakangan harus mencari “tempat sendiri” dan akhirnya tumbuh bertumpuk.
  2. Gigi Susu Tidak Tanggal Tepat Waktu
    Jika gigi susu tidak tanggal sesuai jadwal, gigi permanen bisa tumbuh di posisi yang salah karena jalurnya sudah tertutup. Inilah mengapa penting memperhatikan proses pergantian gigi anak.
  3. Faktor Genetik
    Struktur rahang dan gigi bisa diturunkan dari orang tua. Jadi, kalau kamu atau pasanganmu pernah mengalami kondisi gigi bertumpuk saat kecil, kemungkinan besar anak juga bisa mengalaminya.
  4. Kebiasaan Buruk Sejak Kecil
    Mengisap jempol, menggunakan dot terlalu lama, atau kebiasaan mendorong lidah ke depan saat menelan juga bisa memengaruhi posisi gigi dan bentuk rahang.

Cara Mengatasi Gigi Anak yang Tumbuh Bertumpuk

Mengatasi gigi bertumpuk pada anak tidak bisa sembarangan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi Anak (Spesialis Pedodonti)
    Mulailah kebiasaan membawa anak ke dokter gigi sejak dini, bahkan sejak gigi pertamanya tumbuh. Pemeriksaan rutin bisa mendeteksi kelainan struktur gigi dan rahang lebih awal sehingga bisa ditangani sebelum bertambah parah.
  2. Foto Rontgen Gigi
    Jika diperlukan, dokter bisa menyarankan foto rontgen untuk melihat susunan gigi permanen di bawah gusi. Dari sini bisa dilihat apakah gigi akan tumbuh normal atau butuh tindakan lebih lanjut.
  3. Pencabutan Gigi Susu
    Pada beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan pencabutan gigi susu yang belum tanggal agar memberi ruang bagi gigi permanen tumbuh di jalur yang benar.
  4. Penggunaan Alat Ortodonti
    Jika gigi bertumpuk sudah terjadi, penanganan bisa dilakukan dengan menggunakan kawat gigi (behel) atau alat ortodonti lain. Namun, ini biasanya dilakukan setelah usia anak cukup matang, biasanya mulai usia 10 tahun ke atas, tergantung kondisi masing-masing.

Pencegahan Sejak Dini Lebih Baik

Mengatasi gigi bertumpuk memang bisa dilakukan, tapi mencegahnya akan jauh lebih mudah dan tidak memerlukan perawatan rumit. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengajarkan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari sejak dini
  • Menghindari penggunaan dot atau empeng berlebihan setelah usia 2 tahun
  • Memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan rahang dan gigi
  • Rutin mengunjungi dokter gigi anak setiap 6 bulan

Gigi anak tumbuh bertumpuk bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak panjang pada kesehatan gigi dan kepercayaan diri anak. Deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting agar pertumbuhan gigi tetap optimal. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter gigi anak jika kamu melihat tanda-tanda gigi mulai berjejal atau tumbuh tidak rapi. Anak tersenyum sehat, orang tua pun tenang.