Sekilas Tentang Festival Danau Sentarum dan 5 Fakta uniknya

Kalau mendengar nama pulau Kalimantan, apa yang terlintas di kepalamu? Hutan yang luas, habitat alam yang masih natural, atau sungai-sungai yang panjang? Memang semua hal tersebut bisa kamu jumpai saat mengunjungi Kalimantan. Tapi tahukah kamu, selain hal-hal tersebut, ada festival Danau Sentarum yang bisa kamu jumpai saat kamu mengunjungi pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Barat.

Festival Danau Sentarum 2022

Kalau kamu berkesempatan mengunjungi Kalimantan Barat pada bulan November tepatnya pada tanggal 21- 26, kamu bisa ikut meramaikan festival Danau Sentarum.

Festival Danau Sentarum ini telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Adapun  tujuan utama dari festival ini adalah membangun dan meningkatkan branding Kabupaten Kapuas Hulu sebagai kabupaten pariwisata berbasis adat, budaya dan alam.

Adapun misi dari event Festival Danau Sentarum pada tahun 2022 adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, meningkatan keterlibatan masyarakat lokal dalam geliat ekonomi di bidang pariwisata, melestarikan alam dan budaya.

Pada tahun ini, kamu bisa menemukan berbagai rangkaian event menarik yang sayang untuk dilewatkan. Kamu bisa  menemukan event Parade Minum Madu, Lomba Sampan Bidar, Pameran Ekonomi Kreatif Produk Masyarakat UMKM masyarakat setempat.

Karnaval Budaya Khas Kapuas Hulu, Kontes Ikan Arwana Super Red, Kapuas Hulu, Motor Cross, Lomba Ngail Ikan Danau dan lain-lain juga akan meramaikan acara di sana. Jangan sampai ketinggalan ya.

5 Fakta Unik Danau Sentarum

Danau Rawa Terluas di Asia Tenggara

Keunikan Danau Sentarum ini, di dalamnya ada gugusan pulau dan kompleks-kompleks danau: 20 danau besar kecil, 89.000 ha hutan rawa tergenang, dan 43.000 ha daratan. Danau ini sebentuk hamparan banjir yang dipengaruhi pasang surut volume air terluas di Asia Tenggara. Diperkirakan, tersimpan 16 triliun meter kubik air per tahun di kawasan ini.

Endemik Arwana Super Red

Pernah tahu ikan  Arwana Super Red yang terkenal mahal. Yup, ikan mahal itu ternyata bisa kamu jumpai dengan mudah di danau Sentarum. Di danau Sentarum, ikan Arwana merah (super red) adalah salah satu jenis ikan endemik. Bahkan ikan cantik yang harganya bisa menyamai 1 mobil ini, ditangkarkan dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat Danau Sentarum, di bawah binaan dan pengawasan penuh petugas TNBKDS.

Selain Arwana Merah, Danau Sentarum juga tempat habibat anggrek hitam (black orchid), buaya senyulong, bekantan, beruang madu, serta persinggahan burung migran. “Kawasan hutan rawa tergenang yang terdapat di Danau Sentarum serta sungai-sungai besar dan kecil ini merupakan salah satu kebanggaan Indonesia. Hutan semacam ini sangat langka di dunia,” kata Kabid Wilayah 3 TNBKDS Gunawan Budi.

Dikelilingi Perkampungan Adat Dayak

Isu pengelolaan kawasan perbatasan membuat TNBKDS menjadi target kebijakan Pemerintah Indonesia untuk pembangunan sarana dan prasarana. Ada 12 desa baik di dalam dan sekitar kawasan TNDS, yang keseluruhan penduduknya selama ini hidup harmonis dan secara arif menjaga kawasan. Di 12 desa itu beberapa sub etnis Dayak mendiami Danau Sentarum.

Dayak Iban dan Dayak Tamambaloh di bagian barat kawasan; Dayak Taman, Dayak Kantuí, Dayak Kayan, Dayak Bukat di bagian tengah; dan Dayak Punan Hovongan di bagian timur kawasan. Kelompok masyarakat adat (Dayak) ini rata-rata masih menghuni rumah Betang (panjang), yang panjangnya lebih dari seratus meter. Terbuat dari kayu padat berkualitas tinggi, rumah rumah panjang itu dihuni puluhan keluarga dan menjadi pusat kehidupan serta aktivitas masyarakat Dayak.

Ditetapkan Sebagai Cagar Biosfer

Pada Sidang Ke-30 International Coordinating Council (ICC) Man and Biosphere (MAB) Unesco, Danau Sentarum yang berada di kawasan TNBKDS secara resmi dikukuhkan menjadi cagar biosfer baru dengan nama Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Kabupaten Kapuas Hulu dan TNBKDS dalam menjaga kelestarian alam, sehingga mendapatkan dukungan dan pengakuan internasional. “Status cagar biosfer merupakan sebuah kebutuhan mengingat komitmen kita adalah sama, yakni memadukan antara pembangunan dengan kelestarian kawasan hutan,” kata Kepala Balai Besar TNBKDS Arief Mahmud.

Hanya Tersisa 5% Zona Inti

Masyarakat adat yang hidup dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum telah diakomodasikan dalam zona tradisional, zona khusus (inti) serta zona pemanfaatan. Masyarakat tetap dapat memanfaatkan dan mengelola alam dalam Kawasan Danau Sentarum, sesuai kaidah konservasi sehingga tercipta kelestarian. Aktivitas mereka pun terjamin aturan yang berlaku. Yang menarik, jika zona inti di banyak taman nasional di Indonesia cakupannya lebih luas dibanding zona-zona lainnya, berbeda dengan di Danau Sentarum yang zona intinya hanya tersisa 5% saja. Ini lantaran jauh sebelum ditetapkan sebagai taman nasional masyarakat sudah terlebih dahulu bahkan telah sangat lama mendiami kawasan Danau Sentarum. Mereka sangat bergantung pada kelestarian danau dan hutan, baik pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti gaharu, madu, maupun potensi satwanya seperti ikan, potensi airnya, hingga potensi wisatanya.

Danau Sentarum memang indah. Begitu juga dengan festivalnya. Tapi kamu harus tahu, bahwa selain Festival danau Sentarum, masih ada festival menarik lainnya di Indonesia lho. Cari tahu semuanya di website Karisma Event Nusantara Sekarang  juga.